Pemberian penghargaan bagi pelaku dan pegiat Industri Halal /dwi
EKONOMI
Wapres Buka Jogja Halal Festival #2 Lewat Video Conference , jadi Pusat Industri Halal Dunia
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-BANTUL-Wakil Presiden RI KH Maruf Amin secara resmi membuka gelaran Jogja halal Festival yang kedua , pada Kamis (3 /11-2022) di arena Jogja Expo Center . Gelaran ini merupakan gelaran yang kedua kalinya yang di helat oleh Masyarakat Ekonomi Syariah DIY .
Dalam sambutan pembukaannya serta laporan Ketua MES DIY Heroe Poerwanto mengemukakan bahwa gelaran ini merupakan sebuah upaya untuk menjadikan halal bukan hanya sebagai sebuah label semata , tetapi menjadi bagian penting dalam dunia industri yang ada.
Untuk Gelaran kali ini di Jogja Halal Fest#2 kali ini kami melakukan kerjasama dengan berbagai pihak , di antaranya Kadin DIY, Halal Club Yogyakarta, Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) maupun asosiasi rumah sakit Islam di Indonesia (Mukisi). “Event ini diikuti 252 stan terdiri dari 14 industri dari berbagai sektor halal, mulai dari kuliner, fashion, pendidikan, keuangan, perbankan sampai kesehatan,” ujarnya.
Lebih jauh Herou juga menegaskan bahwa pameran ini bisa menjadi ajang bertemunya antar produsen dan konsumen yang ada sehingga bisa menjadi sebuah bentuk penguatan jaringan dalam dunia industri.
Terutama yang berkecimpung dalam dunia UMKM , ujarnya lagi.
Sementara Wakil Presiden RI dalam sambutannya juga menegaskan bahwa gelaran festival ini bisa menjadi gambaran bangkitnya industri ekonomi yang halal , dan sekaligus mampu menjadi jalan pembuka bagi kebangkitan ekonomi Indonesia.
Tantangan ekonomi syariah ke depan semakin berat, ditambah lagi adanya bayang-bayang ancaman resesi global maupun pelambatan ekonomi. Jogja Halal Fest menjadi ajang untuk konsolidasi, menjalin kerja sama serta membangun rantai pasok industri halal, tegas Wapres.
“Kita memiliki masterplan industri halal Indonesia 2022-2029 untuk menyatukan kepentingan pemangku kepentingan industri halal. Tidak berdiri sendiri tetapi selaras dengan rencana induk dan kebijakan industri nasional,” ujarnya.
“Saya gembira mengikuti perkembangan industri halal di Yogyakarta yang kian marak dan terbilang besar. Ada lebih dari 300 ribu UKM namun yang tersertifikasi halal baru sekitar 0,1 persen atau 370 UKM,” imbuhnya
Wapres juga melihat sektor industri halal di Yogyakarta melonjak pesat berkat adanya dorongan kepedulian dari banyak pihak, termasuk MES DIY melalui gelaran Jogja Halal Fest#2 kali ini sebagai tindak lanjut dari acara serupa pada tahun 2018.
Sementara itu Mentri Koperasi dan UMKM Teten Masduki yang juga menghadiri acara tersebut mengemukakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi tema yang diusung dalam pameran kali ini .
Kami sangat bangga dan mengapresiasi tema pameran yang diangkat kali ini , yakni Indonesia menuju Pusat Produsen Halal Dunia , ujar , Teten Masduki yang juga Wakil Ketua Pimpinan Pusat MES.
Lebih jauh Teten menjelaskan bahwa potensi Indonesia yang berpenduduk mayoritas masyarakat Islam merupakan kunci pendorong ekonomi syariah tingkat nasional maupun global.
Persoalannya, Indonesia masih banyak melakukan impor. Beruntung, Indonesia memiliki potensi sektor kelautan meski cenderung belum tergarap optimal. Potensi lainnya yaitu hasil kebun, herbal dan rempah-rempah. “Potensi ini harus menjadi prioritas industri halal,” kata dia.(*/dwi)