By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-Jogja -Sebagai daerah yang sarat dengan nilai budaya dan sejarah maka tidaklah mengherankan jika Yogyakarta menjadi barometer dalam dunia seni dan budaya , kali ini Jogja akan menggelar sebuah pameran seni rupa yang menggambarkan tokoh sejarah yakni Pangeran Diponegoro dalam bentuk Pameran Sastra Rupa #2 bertajuk "Gambar Babad Diponegoro" yang akan berlangsung dari tanggal 15 Oktober hingga 3 November 2024 di Jogja Gallery, Alun-alun Utara, Yogyakarta.
Acara ini diselenggarakan oleh Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patrapadi) dan Jogja Gallery, dengan kurator Dr. Mikke Susanto, MA., dan Dr. Sri Margana, M.Phil serta didukung 39 perupa yang mrenampilkan karya-karyanya.
Dr. Mikke Susanto, MA, mengatakan, pameran ini menampilkan interpretasi visual dari naskah Babad Ngayogyakarta HB IV - HB V, yang ditulis pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VI. Karya sastra yang merekam sejarah dan perjuangan Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan yang dikenal dengan julukan "Satrio Pinandhito," ini menjadi inspirasi bagi 39 perupa ternama Indonesia.
"Para seniman tersebut, termasuk Agus TBR, Nasirun, Muji Harjo, dan Sujiwo Tejo, menyajikan karya-karya yang memadukan seni rupa dengan narasi sejarah Diponegoro," katanya dalam jumpa pers di Jogja Gallery, Senin, 14 Oktober 2024.
Dia mengatakan, salah satu misi penting pameran ini adalah menyosialisasikan sisi humanistik Pangeran Diponegoro yang kerap terabaikan. Publik lebih sering mengenalnya dalam konteks peperangan, tetapi melalui pameran ini, sisi kepahlawanannya dalam konteks humanisme diangkat ke permukaan.
"Setiap pelukis diberikan narasi dari naskah tersebut untuk diinterpretasikan secara bebas, menciptakan karya yang tidak hanya menggambarkan peristiwa sejarah, tetapi juga ekspresi simbolik yang dalam," katanya.
Kurator lainnya Dr. Sri Margana, M.Phil, mengatakan, acara ini juga menjadi momentum penting dalam menyatukan dua dunia, seni rupa dan literasi sejarah. Melalui pameran ini, para pengunjung dapat merasakan bagaimana nilai-nilai sejarah Diponegoro terus dihidupkan dan direfleksikan ke dalam konteks seni kontemporer.
"Bagi pelajar, mahasiswa, dan kolektor seni, ini adalah kesempatan berharga untuk mempelajari sejarah melalui karya visual yang unik," kata dia.
Pameran akan dibuka oleh tokoh penting, termasuk Hashim Djojohadikusumo dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Berbagai agenda pendukung seperti diskusi juga akan diadakan selama pameran berlangsung, menambah kekayaan intelektual bagi para pengunjung.
Jangan lewatkan kesempatan untuk merasakan perpaduan sejarah dan seni yang hidup dalam karya-karya yang terinspirasi dari Babad Diponegoro. Pameran ini dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 10.00 hingga 19.00 WIB dengan tiket masuk Rp20.000 (*)