By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-BATANG-Masyarakat di Jawa, khususnya Jawa Tengah memiliki cara tersendiri melestarikan kearifan lokal dalam merajut kerukunan sesama. Uniknya kegiatan ini dilakukan masyarakat Pecinta Tanah Air Indonesia atau Petanesia.
Menurut ketua Panitia acara, Khusniyati, sedekah bumi dilakukan warga di Omah Tani Batang Jawa Tengah ini bertema wawasan kebangsaan, yang digelar dengan serangkaian kegiatan di pada Minggu siang (20/03). Warga dengan berbagai latar belakang mulai dari akademisi, pengusaha, petani hingga buruh yang merupakan masyarakat lintas keyakinan dan agama, berbaur untuk merayakan keberagaman mereka.
"...Sejak pagi, berbagai persiapan dan uba rampe untuk kegiatan telah dikumpulkan untuk diarak. Sedekah bumi dimulai dengan arak arakan berbagai hasil bumi. Arak-arakan sedekah bumi memiliki makna sebagai bentuk syukur masyarakat atas kelimpahan hasil bumi, kerukunan dan persatuan sebagai warga negara", ungkap Khusniyati.
Rangkaian Dialog Kebangsaan ini juga menampilkan sejumlah seni tradisi yang bertema akukturasi budaya diantaranya pertunjukkan Barongsai, penampilan Tari Gamyong, Fashion Show Kebaya Karya Yunius Mujianto, Pencak Silat Pagar Nusa hingga Tari Jatilan Kuda Lumping.
Selanjutnya dilakuka dialog kebangsaan bertema Wawasan Kebangsaan "Negeri Budaya Bilad Kulture" yang menghadirkan pembicara yakni Dr. KH. Sam'ani Sya'roni, M.Ag, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Jateng, H. Bambang Bintoro, S.E, Dewan Pendiri Petanesia, Dr. H. Agung Wisnu, B.,S.Sos., MM Kepala Badan Kesbangpol Batang, dan Moderator Dr. H. Agung Wisnu B., S.Sos.,MM
Dalam dialog, Kepala Kesbangpol Batang, Dr. H. Agus Wisnu Barata, S.Sos. MM menyampaikan materi terkait Konstitusionalisme dan Negara Hukum.
"....Harapannya warga negara memahami konsep bernegara dan penguatan nilai-nilai Pancasila," ujarnya
Sedangkan Dewan Pendiri Petanesia, H. Bambang Bintoro, S.E , yang menyampaikan materi "Aktualisasi Cinta NKRI" menyoroti tentang menumbuhkembangkan cinta kepada negara melalui PETANESIA yang aktif melaksanakan giat kebangsaan.
"... Bangsa Indonesia memiliki kekuatan bersama, yakni Keberagaman, jadi tugas kita bersama adalah merajut perbedaan, merajut kebhinekaan dalam bingkai NKRI, melalui PETANESIA kita bekerja bersama sama," ungkapnya.
Ketua Lembaga NU Jateng, Dr. KH. Sam’ani Sya’roni, M. Ag. dengan materi "Kebangsaan dan Nasionalisme dalam perspektif Islam" menyampaikan bahwa kita jangan pernah membandingkan agama dan pancasila.
"... Pancasila hasil kesepakatan para pendahulu bangsa, dan kita generasi penerus harus mengamalkannya," ungkapnya.
Selain itu, warga berharap dialog kebangsaan dengan berbagai atraksi seni budaya bisa menjadi atraksi wisata sekaligus menanamkan semangat kebersamaan.
"... kita berharap, Sedekah Bumi dengan bertema Kebangsaan ini bisa menjadi catatan sejarah, bahwa nasib bangsa ditentukan hari ini, setidaknya oleh akar kebudayaan. Kebudayaan yang didukung semangat gotong royong, nantinya menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang real di masyarakat," pungkasnya.(*)