By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-Yogyakarta- Saraf kejepit merupakan bagian permasalahan dalam kesehatan , banyak para pasien penderita saraf kejepit ini melakukan pengobatan di luar negeri seperti di Malaysia dan Singapura .
Dan saat ini para doketer orthopedi di Indonesia menjadi terdepan di Asia Tenggara dalam menangani endoskopi saraf kejepit , demikian seperti diungkap oleh Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT-K.Spine, FICS, Ph.D, kepada awak media usai pembukaan Konferensi Bedah Tulang Belakang PCI-IOSS, di Yogyakarta, Jumat (30/8).
Kemampuan doktor orthopedi tulang belakang di Indonesia sama derajatnya dengan kemampuan dokter-dokter orthopedi di luar. Kita tidak ketinggalan dan tidak lebih jelek," terang Dr. dr. Luthfi Gatam, Sp.OT-K.Spine, FICS, Ph.D,
Ditambahkan pula bahwa pengobatan tulang belakang di Indonesia saat ini sudah sangat maju dan tidak kalah dengan kemajuan ilmu kedokteran yang diterapkan seperti di Singapura maupun Malaysia , sehingga tidak diperlukan harus berobat ke luar negeri
"Bahkan, pengguna robotic navigasi adalah kita Indonesia, Kita juga terus mengupdate teknologi-teknologi tinggi agar tidak ketinggalan," kata kata Luthfi, selaku Executive Chairman of 26" Anniversary of PCI-IOSS Spine Surgery Summit in conjunction with ISASS AP 2024,
Ia menambahkan bahwa terdapat sekitar 500 kasus terkait tulang belakang sudah ditangani dengan robotik navigasi.
Bahkan, Indonesia menjadi negara satu-satunya yang menggunakan robotik navigasi untuk penanganan skoliosis. Sehingga Indonesia boleh dikatakan kaya dengan model pengobatan tulang belakang dari mulai yang sederhana hingga yang lebih maju, Paparnya lagi .
Hal yang sama diungkap dr. Yudha Mathan Sakti, Sp.OT (K) . Terutama dengan alat navigasi
“ walau sudah ada alat dengan navigasi, kemampuan dokter untuk melakukan tindakan tanpa menggunakan alat navigasi juga sudah ahli karena mereka sudah terlatih. "Manfaat alat navigasi ini meningkatkan akurasi dan mengurangi gap waktu belajar," kata Yudha yang menjabat Chairman of 26" Anniversary of PCI-IOSS Spine Surgery Summit in conjunction with ISASS AP 2024.
Sementara I Gusti Lanang AW, Presiden Pedicle Club Indonesia - Indonesia Orthopaedic Spine Society (PCI-IOSS) menyebut, bahwa anggota organisasinya teredapat 120-an, sedangkan jumlah dokter spesialis orthopedi di Indonesia ada 1400-an. "Mereka bisa menangani pengobatan terkait masalah tulang belakang," ujarnya .
Mereka, , memiliki kompetensi yang bermacam-macam. Misalnya, ketika ada pasien yang mengalami skoleosis, dokter spesialis orthopedi bisa menangani, tetapi dengan didampingi dokter konsultan tulang belakang bahkan, di hampir seluruh rumah sakit vertikal di daerah milik pemerintah, pasti ada dokter spesialis orthopedi tulang belakangnya," tambah I Gusti lanang .
Hal lain yang diharapkan dalam kegiatan ilmiah ini bahwa , kegiatan seminar ini sekaligus menjadi sarana untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keahlian para dokter orthopedi.
"Kegiatan yang diselenggarakan bersamaan dengan ISASS-AP 2024 di Yogyakarta ini bertujuan untuk mengumpulkan para pemikir paling cerdas di bidangnya untuk berdiskusi di antara para ahli bedah, peneliti, dan mahasiswa dari seluruh dunia mengenai pembaruan dalam bedah tulang belakang," pungkasnya (*)