Dr. Wahyu Riawati. M.P. memberikan paparan dalam acara Launching buku Neuropolitik / (nad)
PENDIDIKAN & OLAHRAGA
Pilar Institute Launching Buku Neuropolitik dr. Ryu Hasan : Buku ini hanya bisa dipahami oleh yang ber IQ diatas 100
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-SLEMAN-Gonjang ganjing gelaran pesta demokrasi atau pemilu ternyata juga berimbas pada berbagai kalangan dengan berbagai macam bentuknya , salah satunya muncul dalam gelaran Launching buku Neuropolitik yang ditulis oleh Dr. Wahyu Riawati beserta dr. Ryu Hasan , gelaran acara yang diinisiasi oleh Pilar Institute Yogyakarta tersebut berlangsung di gedung UC UGM pada Sabtu (16/3-2023).
“Buku ini sangat akademis dan penuh dengan keilmuan , sehingga jika anda bisa memahami buku ini berarti IQ anda diatas 100 , karena buku ini hanya bisa dipahami oleh orang yang ber IQ diatas 100 .Demikian ungkapan pertama yang dikemukakan oleh dr. Ryu Hasan dalam acara tersebut .
Lebih lanjut dr Ryu Hasan juga mengungkapkan bahwa buku ini mencoba membedah secara keilmuan tentang paradigma pilihan yang dilakukan oleh manusia dalam menentukan pilihan .
Saat ini banyak pertarungan gagasan antara rasional irasional serta emosional yang muncul dalam berbagai kebijakan , saya ambil contoh ketika pilihan pilihan yang militan yang sudah ditentukan akhirnya kalah dengan pilhan sembako dan uang beberatus ribu rupiah saja , hal tersebut terjadi bahwa pilahan emosional lebih mendominasi saat itu , karena berada dalam kebutuhan yang mendesak , ujar nya dalam dialek khas Jawatimuran yang khas
Dalam kesempatan tersebut Dr. Wahyu Riawati ,M.P. yang juga seorang birokrat di Pemda DIY mengemukakan bahwa buku tersebut di terbitkan yang merupakan hasil kajian Neuropolitik yang membahas perihal pilihan sosial dan pilihan politik dalam perspektif Neuroscience .
Pemantik bahasan neuropolitik muncul sejak masa pemilu tahun 2019 yang menyisakan perpecahan dua kubu pendukung capres kala itu yang dikenal dengan istilah “ cebong vs kampret”. Polarisasi kedua kelompok masih terjadi pada saat ini dalam pesta demokrasi gelaran pemilu 2024 , hanya saja dengan bentuk nama yang berbeda . papar Ria panggilan akrabnya .
Lebih jauh Ria menambahkan bahwa diharapkan buku ini akan bisa menjadi bagian pemikiran di masyarakat terutama para pengambil kebijakan terhadap keputusan yang akan diambil .
Berbagai bentuk polarisasi yang memiliki potensi perpecahan harus mampu dipahami oleh para pengambil kebijakan sehingga unsur netralitas juga menjadi bagian penting didalamnya , tutupnya .
Acara launching buku ini dihadiri oleh banyak kalangan terutama dari kalangan akademisi dan masyarakat kampus . (nad)