PENDIDIKAN & OLAHRAGA
Pengusaha Penerbitan M Nastain : Digitalisasi Faktor Turunnya Minat baca ,kalau mau terkenal saat ini lebih baik jadi Youtuber ketimbang Nulis Buku
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-WATES-Perkembangan jaman yang begitu cepat , terutama dalam bidang teknologi ternyata juga melanda dunia percetakan dan penerbitan , hal tersebut dikemukakan oleh : Muhammad Nasta'in, SE.MM. yang merupakan seorang wirausaha dalam bidang percetakan dan penerbitan . Dalam keterangan nya kepada Journal Jogja Kamis (27/4-2023) Pria yang juga merupakan Ketua lembaga Umkm Forum bisnis kulonprogo. ( Forbis) ini mengemukakan bahwa salah satu dampak yang sangat nyata ialah menurunnya usaha penerbitan dan percetakan .
“Menurut Program for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan oleh OECD, Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah di peringkat 62 dari 70 negara. Dan saat ini semakin kuatnya posisi IT dalam budaya kita maka dapatlah kita banyangkan seberapa banyak generasi kita yang mencintai membaca sebagai bagian penting dalam proses kehidupannya , papar Ketua HPN Kulonprogo ini.
Lebih lanjut Nastain mengemukakan bahwa pergerakan budaya yang menempatkan teknologi digital ini ,juga harus disikapi dengan baik dan benar sehingga dunia literasi ilmu pengetahuan baik lewat buku ataupun media digital menjadi hal penting dalam kehidupan .
Dan ada hal yang cukup menarik yang diungkap pria yang saat ini menjadi pelaku bisnis travel biro ini ialah bahwa Minimnya minat baca yang terjadi saat ini juga dipengaruhi oleh budaya teknologi yang saat ini kian pesat, menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Karingan Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet.
Ketika ditanya terkait penggunaan Smart Phone sebagai bagian penting dalam dunia pendidikan terutama sebagai sumber ilmu pengetahuan Nastain dengan lugas mengemukakan bahwa sebaiknya kita semua harus mampu secara bijak menempatkan Smart Phone .
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan bahwa salah satu yang membuat minat baca di Indonesia rendah yaitu, penggunaan smartphone yang kurang tepat dan kebiasaan membaca yang tidak dilatih sejak dini. Dan kita lebih suka melihat atau menonton ketimbang membaca, sehingga ada ungkapan bahwa di Indonesia, kalau mau terkenal jangan jadi penulis buku tapi jadi YouTuber saja, dan rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan 8 jam bahkan lebih untuk menggunakan handpone, dan platform media sosial yang paling sering digunakan seperti “Youtube, Facebook, dan WhatsApp," sebagai media dalam melakoni kehidupan kesehariannya . tegasnya lagi.
Hal juga yang penting yang dikemukakan oleh M Nastain ialah bahwa peran pemerintah sebagai regulator berbagai kebijakan juga harus mampu memberikan ruang bagi dunia usaha penerbitan dan percetakan walaupun dalam bentuk yang berbeda yang disesuaikan dengan perkembangan jaman yang ada . (dwi)