Para pedagang warung kelontong Madura bersama pengurus KADIN DIY /dwi
EKONOMI
LBH Wiraraja Ultimatum Kemenkop Soal Aturan Buka Toko Kelontong
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-JOGJA-Pernyataan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) yang meminta warung Madura tidak beroperasi 24 jam menuai polemik dan berbuntut panjang, hal tersebut langsung disikapi oleh para pedagang kelontong di Yogyakarta
Melalui LBH ARYAWIRARAJA KELUARGA MADURA YOGYAKARTA mengemukakan bahwa pernyataan Kementrian tersebut menciptakan masalah baru bahkan bukan hanya masalah persaingan usaha tetapi juga bisa melebar pada isu isu lainnya .
Padahal kita tahu bersama bahwa keberadaan 'Warung Madura' tersebut justru menjadi salah satu motor penggerak sekaligus pendobrak ekonomi yang berbasis kerakyatan di bidang UMKM yang terdistribusi secara merata di berbagai daerah terutama di pelosok desa. Masih melekat dalam ingatan kita Ketika covid 19 melanda dunia dan ekonomi dunia kolaps, UMKM menjadi mercusuar dalam membantu gerak dan daya tahan ekonomi nasional. Ini adalah bukti nyata bahwa hanya bisnis bidang UMKM yang teruji dan bertahan di era covid. Ujar Ketua Departemen Hukum dan Advokasi LBH Aryawiraraja, Mustofa, dalam acara jumpa ,media yang berlangsung di kantor KADIN DIY Sabtu (27/4-2024)
. "menurut kami Negara ini aneh bin ajaib, seharusnya Kemenkop UKM sebagai pembina pelaku usaha mikro hadir langsung menjembatani dengan pemerintah daerah untuk memberi solusi, bukan malah asal menyampaikan pernyataan yang membuat pelaku usaha mikro terdzolimi. Kami heran dan bertanya betul kenapa pernyataan tersebut bisa keluar dari kemnkop UKM, jangan-jangan ada sesuatu dibalik ini semua?? JANGAN-JANGAN “ lanjut Mustofa .
Lebih lanjut Mustofa menjelaskan bahwa Kemenkop seharusnya bersyukur dan berterimakasih bahwa Fenomena keberadaan warung Madura merupakan solusi yang mampu membantu masyarakat kecil dalam menggerakkan sirkulasi kebutuhan ekonomi, keluarga dan anak-ankanya. Keberadaannya di kampung-kampung pelosok desa dan gang-gang kecil memudahkan rakyat dalam mengakses produk yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Keberadaan warung Madura dan warung-warung kelontong skala kecil juga mampu mendistribusikan pemerataan ekonomi, sehingga kue ekonomi tidak hanya dinikmati pelaku usaha raksasa ritel modern.
Sementara dalam kesempatan yang sama Robby Kusumaharta dari KADIN DIY menegaskan bahwa pihaknya justru merangkul para pebisnis UMKM seperti toko kelontong Madura
Kami justru mengharapakan teman teman kelontong mampu memperkuat DIY sebagai daerah kunjungan wisata , ujar Robby (dwi)