By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-PAPUA BARAT- Kemelut di tubuh internal Partai Nasdem Papua kembali mencuat. Tokoh Adat Papua pun kembali mendukung langkah Obey Rumbruren yang meminta PAW ke DPP Nasdem.
Obet Rumbru'ren, tokoh pemekaran Papua Barat menyampaikan surat permohonan peninjauan kembali penetapan anggota DPR RI Dapil Paoua Barat. Ia meminta DPP Nasdem untuk segera melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk mengisi kursi DPR RI.
Sekertaris Dewan Adat Papua Wilayah III, Zakarias Horota, menyampaikan persoalan itu kemudian diadukan ke DPP Nasdem di Jakarta dengan memasukkan permohonan penyelesaian perselisihan perolehan suara antara Obet Rumbrurem dan Rico Sia.
"..Langkah dari Obet Rumbrurem ini diambil setelah kemelut yang terjadi, tak kunjung menemui suatu solusi yang baik, meski upaya untuk menjalin komunikasi sudah pernah dicoba," ungkap Zakarias Horota saat ditemui di kawasan Timoho Yogyakarta, Kamis (27/01)
Selain dukungan dari DAP Wilayah III Domberay, langkah Obet Rumbrurem pun didukung oleh Majelis Rakyat Papua dan juga kepala-kepala suku Arfak Doreri dan Kuri Wamesa yang membubuhkan tanda tangan mereka pada lampiran permohonan tersebut.
"...Langkah ini ditempuh mengingat berdasarkan hasil suara pemilihan legislatif tahun 2019 - 2024 dimana suara Nasdem Papua bisa mendapatkan 1 kursi di DPR RI karena adanya keterwakilan suara masyarakat Papua Barat yang menjadi konstituennya", sambung Zakarias Horota.
Lebih jauh, Zakarias Horota menyebutkan, bahwa persoalan itu kini dipertanyakan lagi oleh Obet Rumbru'ren kepada DPP Nasdem untuk meninjau kembali wakil Papua Barat di DPR RI. Selama ini, Obet Rumbru'ren dikenal sebagai tokoh pemekaran yang telah menghadirkan Provinsi Papua Barat dan juga tokoh masyarakat adat Papua yang melindungi dan memperjuangkan hak-hak dasar Orang Asli Papua (OAP) di tanah Papua.
" Ya ini masalah ketidakadillan yang telah dialami dalam pemilihan umum legislative tahun 2019. Dimana berdasarkan Data Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Daerah Pemilihan Provinsi Papua Barat telah berhasil merebut satu kursi legislative Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Periode 2019-2024", ungkapnya.
Menurutnya, pencapaian 1 kursi di DPR RI dari Nasdem Papua merupakan bagian dari perjuangan Obet Rumbru'ren bersama masyarakat Adat Papua yang menginginkan adanya keterwakilan orang Asli Papua Barat di Jakarta.
"...Keresahan kami selama ini karena tidak ada orang asli Papua di Senayan. Tiga orang yang sekarang duduk di Senayan itu, orang pendatang semua," jelasnya.
Sebelumnya, pada 15 Januari yang lalu, masyarakat dan Dewan Adat Papua yang diwakili oleh Sekertarisnya, Zakarias Horota melakukan aksi di Manokwari, dan menyampaikan aspirasi ini kepada Gubernur Papua Barat yang sekaligus pimpinan DPW Partai Nasdem Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan.
Aspirasi dari masyarakat pada saat itu adalah dengan menggantikan anggota DPR-RI Dapil Papua Barat Rico Sia, dengan Obet Rumbrurem, yang pada pemilihan legislatif 2019 juga mewakili Nasdem dan mendapatkan 44.000 suara dan berada di peringkat kedua, setelah Rico Sia.
Untuk diketahui, Papua Barat, provinsi dengan populasi 1,134,000 jiwa, mempunyai tiga keterwakilan di DPR-RI pada pemilihan legislatif 2019 yang lalu. Mereka adalah, Harvey Malaiholo yang menggantikan Almarhum Demianus Ijie dari Fraksi PDI Perjuangan, Robert Kardinal dari Fraksi Partai Golkar, dan Rico Sia dari Fraksi Partai Nasdem.
Pada saat pemilihan legislatif di Papua Barat, Obet Rumbrurem mendapatkan 44.000 suara, yang seharusnya hal ini menjadi perhatian dari Partai Nasdem Pusat, karena lolosnya Partai Nasdem Papua Barat ke Senayan merupakan gabungan dari perolehan suara kedua caleg, Rico Sia dan Obet Rumbrurem.
“Hari ini Rico Sia bisa duduk di senayan, merupakan hasil dari gabungan suara dari Bapak Obet juga. Tanpa suara Pak Obet, Nasdem tidak lolos ke Senayan. Pak Rico harus bisa mengerti itu. Maka itu, sebagai partai yang menjadi gerbong restorasi, saya rasa Pak Surya Paloh bisa mengambil langkah-langkah yang dibutuhkan. Karena beliau merupakan tokoh yang sangat concern dengan OAP dan Papua,” pungkasnya.(*/dwi)