Pelaku "Klitih"Yang sebagian besar pera remaja /Tagar.id
HUKUM
Ini kata Anggota Fraksi Golkar DPRD DIY tentang “Klitih “ Serius Diperlukan Solusi Bukan Redifinisi
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-YOGYAKARTA – Terkait banyak pihak yang berusaha meredifinisikan arti dan makna “Klitih “ yang saat ini tengah marak di Yogyakarta Anggota DPRD DIY dari Fraksi Golkar Lilik Syaiful Ahmad mendesak pemerintah DIY untuk segera dapat mencari solusi dibandingkan dengan berusaha mengemukakan redifinis arti kata “Klitih itu sendiri “
Ada pemimpin daerah yang menyebut kejahatan klitih yang dilakukan anak anak remaja sebagai bentuk kreatif bukan nakal , pernyataan ini menurut saya harus ditinjau ulang karena apa yang dilajukan para remaja ini merugikan banyak pihak .
“, Bahkan ada yang mengaitkan dengan turunnya kunjungan wisatawan hingga 50 persen akibat pemberitaan terkait” klitih” ini, persoalannya ialah adanya tindak kekerasan, ada korban, apa solusinya" kata anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DIY ini (4/1-2022). Hal itu juga sekaligus untuk menanggapi statement Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji dan beberapa pihak yang justru lebih menyoroti penggunaan kata klithih dibanding upaya pencegahannya.
“Isitilah klitih tidak tepat, pembacokan ya pembacokan yang pengeroyokan ya , agar bisa dipilah. Mungkin perlu lakukan pelurusan, waktu lihat catatan di kepolisian adanya pelaku kekerasan, pelaku penganiayaan, pelaku pengeroyokan, pembawa senjata tajam. Tanya tentang klitih tidak ada istilah itu di urusan hukum,” kata Aji di Kepatihan, Senin (4/1).
Hal yang sama juga diungkapkan Kapolsek Danurejan Kompol Wiwik Hari Tulasemi yang menyebut, klithih identik dengan penganiayaan langsung. “Kalau kasus klithih terjadi itu ketika ada seorang membawa sajam langsung membacok kalau ini tidak. Ini sempat beradu mulut atau cek-cok ya bahkan mengeluarkan kata-kata kotor,” ujarnya saat pengungkapan kasus di Polsek Danurejan, Senin (4/1).
Legislator asal Kulonprogo ini juga tidak menyalahkan seratus persen hal tersebut , dan melihat bahwa , upaya redefinisi klithih yang dilakukan saat ini , merupakan upaya para pihak sebagai upaya preemtif untuk mengampanyekan DIY yang aman dan nyaman.
Upaya ini justru bisa membuat pengaburan dengan kenyataan yang ada , klitih sebagai sebuah ancaman yang terlihat meregenerasi , karena kejadiannya ada dan korban juga jelas jelas ada , dan hal ini haru segera dilakukan berbagai upaya dari pencegahan hingga penindakan , karena pada kenyataan nya hingga beberapa tahun terakhir ini belum ditemukan solusi nya,yang tepat ujar Lilik yang juga pegiat kegiatan anak muda di Kulonprogo.
Lilik juga menjelaskan bahwa terkait pelaku Klitih yang masih dibawah umur atau remaja juga memberikan persoalan hukum tersendiri
Sebagai solusi dia menyarankan, kerja sama semua kalangan masyarakat. Diakui Lilik, untuk penyelesaian klithih tak bisa hanya mengandalkan aparat kepolisian saja. Karena polisi hanya bisa bertindak jika sudah ada kejadian. Karena itu dia menyebut, peran keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan harus bersama-sama membina jiwa-jiwa muda di DIY . Sebelum mereka terjerumus jadi klithih.
“Seperti untuk kegiatan malam hari yang dilakukan para anak-anak itu harus menjadi atensi semua pihak bukan hanya aparat keamanan saja,” ungkap anggota Komisi C DPRD DIY itu. (dwi)