By Dwijo Suyono

JOURNALJOGJA-SLEMAN-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY ) memiliki kekuatan budaya yang sangat kuat , salah satunya ialah bentuk kesenian yang ada .
Saat ini tercatat 134 bentuk kesenian yang ada di DIY , dan sebagian sudah mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Warisan budaya tak benda merupakan salah satu implementasi dari amanah UU Nomor 5/2017 tentang Pemajuan kebudayaan. Dalam pelestarian tersebut lingkupnya mulai dari perlindungan, pengembangan, pemanfaatan sampai ke pembinaan SDM. Ujar salah seorang pegiat seni budaya Dyah Puspitasari pada Rabu (27/12-2023) di Sleman.
Dyah yang juga merupakan Caleg DPRD Sleman Dapil Mlati Gamping  dari PDI Perjuangan ini menambahkan bahwa  pemerintah memang harus hadir dalam upaya menjaga keistimewaan DIY ini .
Dana Keistimewaan atau Danais merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah DIY untuk ikut menjaga hal tersebut  .sehingga tidak hanya sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk melindungi warisan budaya tak benda saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan hingga ekonomi. Bahkan juga bisa untuk pendidikan karakter anak bangsa , Ujar perempuan asal Sleman ini .
Dyah juga menambahkan bahwa saat ini bentuk bentuk kesenian rakyat sebaiknya dipergunakan sebagai bagian dalam pembentukan karakter dalam masyarakat DIY , karena menurutnya bahwa berbagai unsur unsur dalam kesenian rakyat tersebut mampu menjadi benteng dalam menahan arus deras modernisasi yang menggerus nilai nilai luhur bangsa .

Kehadiran teknologi serta modernisasi yang tidak terbendung akan melunturkan nilai nilai luhur budaya bangsa ini , padahal nilai luru tersebut merupak identitas dan jati diri bangsa kita , tegasnya lagi .
Hal senada diungkap oleh Ibnu Budi Saktiawan salah seorang pelaku kesenian rakyat Jathilan dari kelompok Laras Guntur Manunggal  yang mengungkapkan bahwa saat ini potensi dari kesenian rakyat di DIY sangat besar, hanya saja menurutnya semua pihak terutama pemerintah harus juga bergerak mensupport kesenian ini .(dwi)