By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-SLEMAN-Sebagai penjaga utama masalah inflasi daerah maka Bank Indonesia DIY melakukan berbagai langkah langkah strategis , salah satunya ialah menguatkan potensi lokal dalam bidang ketahanan pangan . Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta Budiharto Setyawan dalam acara gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan DIY , yang berlangsung pada Selasa (16/8-2022) yang berlangsung di Ponpes Assalafiyah , Mlangi Sleman.
Sinergitas antar berbagai pihak menjadi kunci dalam mensukseskan program ini, dan kali ini kami menggandeng Hebitren DIY serta LazisNU DIY , dan aktualisasi proramnya ialah penanaman cabai di polybag , di 22 ponpes yang ada ,dan diharapkan program ini mampu memberikan ketahanan pangan di masyarakat, selain kepada pondok pesantren kami juga memberikan bibit ini kepada karyawan BI , yang harus dirawat di rumah masing masing , dan di akhir program akan dilakukan penilaian utnuk selanjutnya akan mendapatkan hadiah, urai Budiharto.
Budi juga sempat bercerita bahwa dirinya pernah menjadi pemenang dalam lomba serupa yang dilakukan di propinsi lain .
Saya juga pernah menjadi juara dalam program seperti ini , tetapi waktu saya masih bertugas di Banten, dan mudah mudahan program ini bisa menjadi program yang baik dan mampu memberikan kita kualitas bahan pangan yang baik ,serta mampu membuat perputaran ekonomi yang baik yang akhirnya mampu membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah inflasi, tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua LAZIS NU DIY Mambaul Bahri menjelaskan pula bahwa program yang digagas BI ini menjadi bagian penting bagi pelayanan ummat di LAZISNU DIY .
Penguatan pondok pesantren merupakan salah satu sasaran program pelayanan kami, dan untuk program kali ini menggunakan komoditas cabai, program ini juga akan membuat pondok pesantren menjadi lebih memiliki daya tahan terutama terhadap permasalahan pangan , karena program ini juga menggandeng pedagang cabai , sehingga hasil produksinya akan dapat terjual . ujar Mamba .
Terkait program ini Mambaul juga menjelaskan bahwa rangkaian program ini tidak hanya sekedar menyerahkan bibit semata tetapi juga diikuti dengan pendampingan kepada pondok pondok pesantren penerima .
Bahkan juga kita siapkan bimbingan teknis bagi para pengelola pondok pesantren yang menjadi bagian dalam program ini, tuturnya lagi. (dwi)