Indra Haryadi didampingi DR Wulan menjelakan tentang teknologi Metaverse/dwi
PENDIDIKAN & OLAHRAGA
Arutala Kembangkan Metaverse Aplikasi Teknologi untuk Pembelajaran di Fakultas Kedokteran UGM
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-YOGYAKARTA-Pembelajaran berbasiskan teknologi saat ini tengah berkembang pesat salah satunya ialah pembelajaran dengan mengembangkan aplikasi berbasis teknologi Metaverse atau sering disebut dunia virtual,. Model pembelajaran ini dikembangkan oleh PT Arutala Digital Inovasi bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) .Dengan perangkat tersebut mahasiswa kedokteran kini bisa belajar di rumah bahkan di mana saja seperti halnya berada di rumah sakit yang sesungguhnya. Hal tersebut dikemukakan oleh CEO PT Arutala Digital Inovasi, Indra Hariyadi, kepada wartawan ,dalam acara Arutalk: Bedah Inovasi & Potensi Metaverse dalam Dunia Pendidikan Kesehatan, Sabtu (18/12/2021), di Safro Coworking Jalan Persatuan Tahunan Umbulharjo Yogyakarta.
perangkat tersebut dikembangkan sejak 2019. Ide awalnya, waktu itu saya berkesemptan diundang oleh Mark Elliot Zuckerberg, pencipta jejaring sosial Facebook, ke San Fransisco. Dari pertemuan itu dia meminta untuk mengembangkan aplikasi guna mengatasi keterbatasan fasilitas pendidikan. kata Indra
Sejak itu, Arutala fokus mengembangkan serta mengimplementasi teknologi imersif yaitu Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) di Yogyakarta. Teknologi Metaverse ini terbukti mampu mengecilkan kekurangan fasilitas yang tidak tersedia di suatu daerah. Selain itu, secara operasional juga lebih efektif dan efisien baik dari sisi waktu maupun biaya. Tambah Indra .Kita bisa membawa fasilitas emergency room ke mana-mana. Kita bisa bawa tools dan yang sifatnya mahal. Belum lagi kalau kita omongkan risiko pelatihan harus dilakukan di IGD. Kita semua tahu, di rumah sakit sekarang ini dengan adanya Covid-19 risikonya cukup tinggi. Dengan aplikasi ini kita bisa mengadakan pelatihan berulangkali dengan sedikit risiko tertular Covid,” jelasnya lagi
Lebih lanjut Indra Haryadi menambahkan bahwa , Arutala sebagai perusahaan pengembang teknologi imersif di Indonesia menginisiasi program untuk mengajak masyarakat, institusi pendidikan maupun perusahaan yang tertarik mengembangkan Metaverse bersama dengan Arutala.
Melalui kerja sama, diharapkan implementasi Metaverse di Indonesia semakin luas dan membantu berbagai masalah yang dialami industri maupun dunia pendidikan terutama yang berkaitan batasan ruang dan waktu. Tutupnya.
Dalam acara tersebut Arutala menghadirkan dua pembicara yaitu dr Dyah Wulan Anggrahini PhD SpJP(K) dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FK-KMK UGM serta Ariani Arista Putri Pertiwi S Kep Ns MAN DNP dari Departemen Keperawatan Dasar dan Emergensi FK-KMK UGM. (nad/dwi)