Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana /ist
EKONOMI
Turunnya indeks kebahagian . Wakil ketua DPRD Huda Tri : Data diambil Masa Pandemi , siapa yang Bahagia pada masa pandemi
By Dwijo Suyono
Turunnya indeks kebahagian Wakil ketua DPRD Huda Tri : Data diambil Masa Pandemi , siapa yang Bahagia pada masa pandemi
JOURNALJOGJA-YOGYAKARTA-Wakil Ketua DPRD DIY memberikan komentarnya terkait turunnya indeks kebahagian DIY , dari peringkat 1 ke 22 dari 34 propinsi di Indonesia . Seperti diketahui bahwa Badan Pusat Statistik (BPS ) mengeluarkan rilis hasil survey Indeks Kebahagiaan warga cukup mengagetkan banyak pihak terutama dari kalangan pemerintahan , dari data tersebut juga dijelaskan bahwa Indeks Kebahagiaan warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 2021 berdasarkan data BPS turun dibanding tiga tahun lalu. Dibandingkan tahun 2017 dengan poin 72,93 lalu turun pada 2021 menjadi 71,70.
Dan dari keterangan yang ada ,bahwa data yang dipakai dalam mengukur indeks tersebut ialah pada tanggal 1 Juli hingga 22 Agustus , terhadap 75.000 rumah tangga yang dijadikan sampel secara acak.
Menanggapi hal tersebut Huda Tri Yudiana mengemukakan bahwa kalau mengalami penurunan, tentu akan dilakukan evaluasi. Apa saja parameternya yang menjadikan indeks nya turun.
” Waktu pengambilan data survey tentu sangat berpengaruh terhadap hasil nya. Ini survey diambil dari tanggal 1 juli sd 22 Agustus 2021 dimana saat itu DIY sedang terjadi puncak kasus covid 19. Ribuan warga terdampak, ratusan warga meninggal. Itu adalah hari hari tragedi yang sangat menyedihkan bagi semua warga DIY. Saat itu semua berkabung dan bergotong royong mengatasi pandemi covid 19. Pengambilan data di saat luar biasa, justru sangat aneh jika warga bahagia. Jadi siapa yang bahagia padasaat itu Kalau sekarang diambil sample tentu lain hasilnya , Ujar Huda Jumat (7/1-2022) di kompleks parlemen DIY .
Lebih lanjut politisi PKS ini juga menambahkan bahwa hal Ini bisa sebagai evaluasi, tetapi DIY menurut saya belum perlu melakukan perubahan terhadap berbagai kebijakan mendasar karena survey nya dilakukan pada kondisi luar biasa.
Oleh kareana itu sebaiknya warga atau publik juga harus mampu bijak menganalisa berbagai hasil survey yang diluncurkan , seperti dalam kasus ini kalau survey dalam kondisi normal bolehlah kita pertimbangkan dengan perubahan kebijakan, tetapi kan juga survey dilakukan dalam kondisi darurat atau tidak normal . tutupnya (dwi)