By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-YOGYAKARTA - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Paku Alam X menerima kunjungan kerja Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI, Angkie Yudistia. Pada pertemuan kali ini, Angkie kembali mengajak Pemerintah Provinsi D. I Yogyakarta untuk bersinergi melakukan pendataan bersama dinas dukcapil untuk penyandang disabilitas memperoleh administrasi kependudukan serta mewujudkan ekonomi inklusif bagi penyandang disabilitas agar pulih secara ekonomi karena terdampak pandemi
"Alhamdulillah Pemprov D.I Yogyakarta menyambut positif untuk saling bersinergi bersama, yang pertama melakukan pendataan para penyandang disabilitas. Dokumen kependudukan sebagai hak dasar bagi penyandang disabilitas, sehingga dapat mengakses semua layanan publik dalam berbagai sector, yaitu seperti layanan kesehatan, bantuan sosial, Pendidikan, berbagai insentif program usaha, program pemulihan ekonomi nasional, serta program pemerintah dan swasta lainnya. Dan yang kedua, memajukan UMKM yang dijalankan oleh penyandang disabilitas, sehinga penyandang disabilitas sebagai salah satu langkah kongkret dalam memfasilitasi peningkatan kemampuan diri penyandang disabilitas, yakni memberikan akses penyandang disabilitas untuk berwirausaha,"kata Angkie, saat ditemui usai bertemu Wakil Gubernur Yogyakarta.
Angkie mengatakan perwujudan ekonomi inklusif menjadi prioritas untuk didorong agar bisa diimplementasikan dengan cepat sesuai regulasi yang berlaku, yakni Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 2019 yang didalamnya mengatur rencana induk penyandang disabilitas (RIPD) yang telah disahkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Karena itu, Angkie mengapresiasi langkah Kementerian teknis yakni Kementerian BUMN sebagai salah satu penanggung jawab target pencapaian implementasi melalui ekosistem BUMN dalam mempercepat perwujudan ekonomi inklusif yang berdampak pada manfaat penyandang disabilitas dapat mandiri dalam sektor ekonomi
"Secara khusus saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN melalui ekosistem nya yang telah membantu mewujudkan ekonomi inklusif, khususnya untuk penyandang disabilitas. sebagai salah satu Langkah konkret Gerakan Sinergi Indonesia Inklusi yang diinisiasi sebagai bentuk sinergi antara pihak pemerintah, swasta, organisasi, dan juga penyandang disabilitas untuk mewujudkan Indonesia yang lebih ramah terhadap penyandang disabilitas. Melalui sinergitas ini juga diharapkan berbagai multisektor dapat saling mendukung penyandang disabilitas mampu mengoptimalkan kemampuannya," kata Angkie
Angkie berharap melalui berbagai program yang diinisiasi oleh ekosistem BUMN, seperti pelatihan call centre, pelatihan admnistrasi dan pelatihan kewirausahaan bisa memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bisa meningkatkan kemampuannya untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan keluarganya.
"Saya mengapresiasi atas inisiatif berbagai pelatihan, pemagangan, dan dukungan kewirausahaan yang dilakukan oleh Ekosistem BUMN yakni Bank Mandiri dan Bank BRI yang dilakukan saat ini di Jogjakarta, sebanyak lebih dari 200 penyandang disabilitas dan diharapkan menjadi moment percontohan untuk beberapa multisektor dapat mewujudkan kemandirian disabilitas dalam sektor ekonomi sehingga tidak ada satu pun yang tertinggal dalam pembangunan negara "ujar Angkie. (*)