Perupa Ageng Marhaendika (Kanan) dalam acara jumpa pers kemarin /dwi
SENIBUDAYA
Pameran Lukisan Rekonstruksi Diri Ubah kehancuran jadi bentuk Estetika
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-Yogya-Adalah sosok seniman Ageng Marhaendika yang terobsesi dengan berbagai kehancuran atau kerusakan lingkungan yang ada disekitarnya , menjadi sebuah karya lukisan yang cukup apik untuk dinikmati .
Saya melihat bagaimana lingkungan hidup di sekitar saya yakni di Pekalongan yang hancur atau rusak karena industri dan bahan kimia , juga berbagai tempat yang mengalami kehancuran akibat berbagai hal seperti bencana gunung merapi dan sebagainya , dan saya terinspirasi bahwa kehancuran atau kerusakan dapat dipulihkan kembali karena ini adalah salah satu bentuk evolusi yang terjadi.Saya berusaha untuk mengkespresikan proses tersebut dalam sebuah karya seni lukis , ujarnya dalam acara jumpa pers pembukaan pameran lukisannya pada Jumat (11-10-2024) di Artotel Suites Bianti Jogja.
Dia menambahkan bahwa lukisan yang dia buat merupakan bagian dalam sebuah filosofi Jepang yang bernama Kintsugi, yakni sebuah aliran yang menempatkan sebuah kehancuran menjadi sebuah keindahan .
Aliran ini bertujuan untuk memperbaiki apa yang rusak melalui berbagai gerakan salah satunya ialah gerakan aliran seni rupa Kintsugi bahwa kegagalan dan kehancuran ialah sesuatu yang tidak bisa terelakkan , dan dari situlah kita menemukan kehidupan baru, walaupun tampaknya tidak relevan dengan masa sekarang tetapi aliran ini mengajarkan kita tentang perjalanan menuju kedewasaan dan keiklasan penerimaan diri , tambah Ageng.
Lukisan lukisan yang pamerkan karya Ageng ini banyak menggambarkan bagaimana terjadinya kerusakan alam , yang kemudian tergambarkan tumbuhnya dan munculnya kehidupan baru usai kerusakan terjadi . Ageng sendiri merupukan seniman lukis atau perupa yang lahir di kota Pekalongan , pada tahun 1994, dan in I merupakan pamerannya yang ketiga kalinya.
Lukisan yang didominasi warna warna cerah sangat elok terpampang sebagai sebuah dekorasi yang memiliki sarat makna .Pameran tunggal ini berlangsung hingga Januari 2025 mendatang (dwi)